Sabtu, November 17, 2007

Balik Kampung ke Indonesia

Hari Jum'at 16/11/2007:

Selepas sholat Maghrib, kami diantar oleh pak Imam MIS dan pak Lalu Mulyadi berangkat menuju Lapangan Terbang Sultan Ismail, Senai, Johor. Kami berlima akan terbang dengan armada AirAsia dari Senai, Johor menuju Jakarta. Jadual penerbangan yang semula akan berlepas (take off) jam 22.05 ternyata mundur (delay) 50 menit.


Bergambar sejenak di Bandara Senai, sambil menunggu pesawat yang delay

Alhamdulillah, perjalanan udara malam ini berlangsung lancar. Kami mendarat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Jakarta pada jam 23.35 WIB. Setelah melewati petugas imigrasi, kami segera menuju ke bagian pengambilan bagasi. Untuk kemudian melewati pemeriksaan Bea Cukai. Kedua pintu itu kami lalui dengan tanpa masalah, bahkan kami terkesan dengan para petugas yang memeriksa dengan cekatan, bersih, dan sopan. Berbeda dengan tiga tahun lalu saat saya masuk Indonesia melalui pintu yang sama (Baca juga di sini).

Segera kami keluar dan menemui adik ipar saya yang sudah menunggu bersama dengan keluarganya. Rencananya malam ini kami akan menginap dulu di rumah adik di kawasan Tangerang. Besok siangnya melanjutkan perjalanan kembali ke Semarang dengan Lion Air. Namun sialnya, dalam perjalanan pulang ke rumah adik di Tangerang inilah ada kejadian yang tak mengenakkan sekaligus memalukan bangsa kita (Baca tulisan lain di sini).

Hari Sabtu 17/11/2007:

Pukul 10.00 WIB kami berangkat kembali menuju Terminal 1 (penerbangan domestik) Bandara Soetta. Pesawat kami menurut jadual akan take off pukul 13.05. Namun ooo...lala..., ternyata juga mengalami delay hampir 1 jam. Padahal kalau berangkat tepat waktu, mestinya kami sudah mendarat di A. Yani Semarang.

Menunggu adalah waktu yang membosankan, namun kami harus bersabar karena ini memang di luar kuasa kami. Alhamdulillah, kami akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara A. Yani Semarang, kota tercinta.

Di luar terminal kedatangan, telah menunggu abang ipar saya Pakde Is dan Pak Rachmat. Setelah semua barang masuk bagasi mobil, kami segera meluncur ke Tlogosari, kawasan perumahan yang sudah tiga tahun kami tinggalkan, dan hanya bisa melihatnya dari Google Earth saja...., hehehe...

oooOOOooo