Sabtu, Desember 18, 2004

Boyongan ke Johor

Setelah semua urusan di Semarang beres ditambah lagi dengan masa cutiku yang sudah melewati batas, maka kami berencana untuk segera kembali ke Johor. Semula kami rencanakan berangkat pada tanggal 4 Des 2004. Namun seminggu sebelum keberangkatan, kami menerima kabar dari pak Rachmat bahwa surat 'calling visa' untuk mengurus 'Single Entry Visa' bagi keluarga saya, sudah jadi. Malangnya, surat ditujukan ke Kedubes Malaysia di Jakarta, bukan di Singapore. Padahal pengurusan visa di Singapore lebih simple, mudah, dan cepat (baca juga di sini). Sedangkan bila diurus di Jakarta, bisa memakan waktu 3 hingga 7 hari. Karena harus mengurus visa di Jakarta terlebih dulu, maka keberangkatan ditunda.

Penundaan atau pengunduran jadual berangkat ini menimbulkan masalah lain, yaitu tiket Airasia. Peraturan di Airasia adalah: "Mengubah/mengganti jadual berangkat, berarti harus membayar denda". Tiket yang kami pesan Jkt-Senai adalah untuk keberangkatan tanggal 4 tersebut. Saya sudah bersiap sedia untuk membayarnya karena penundaan dan pembayaran denda ini adalah suatu keharusan, di luar kemampuan kami.

Namun ternyata manusia memang hanya bisa berencana dan Allah lah yang maha menentukan. Nasib baik (kata orang Malaysia), ketika saya 'call' agen penerbangan Airasia, ternyata mereka yang terlebih dulu minta maaf.... lho.. Apa pasal ...???

Pasalnya adalah rute perjalanan Jkt-Senai sudah dihapus dan sebagai gantinya dilewatkan Kuala Lumpur, sehingga perjalanan menjadi bertambah panjang Jkt-KL dan KL-Senai, selain itu jadual keberangkatan harus disesuaikan lagi. Untuk kompensasinya, penumpang diberi kelonggaran mengatur/mengganti jadualnya kembali tanpa dikenai denda dan tanpa penambahan biaya tiket, dengan batas pengunduran maksimal 1 bulan dari masa berlaku tiket semula. Alhamdulillah.... Allah telah mudahkan urusan saya. Setelah dengan pertimbangan yang masak, akhirnya saya tetapkan untuk berangkat tanggal 14 Des 2004.

Gambar perpisahan Naufi & teman-temannya di Semarang.


Kebanyakan barang bawaan......, kena bayar denda kelebihan bagasi.

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di Senai dengan selamat.

Kampus UTM dilihat dari atas bukit Balai Cerapan, Sabtu pagi 18 Des 2004.


oooOOOooo