Sudah seminggu ini anak kami Naufi menikmati liburan kenaikan kelas di Johor. Untuk mengisi liburannya akhir pekan ini, kami kembali jalan-jalan wisata ke KL dan Genting Highland. Bagi Naufi ini adalah perjalanan pertama ke Genting, tetapi bagi adik-adiknya lawatan ini merupakan perjalanan yang kedua kalinya.
Sebulan lalu, sebetulnya kami baru saja melancong ke Genting bersama dengan keluarga besar PPI-UTM. Namun waktu itu Naufi tak ikut serta. Jika perjalanan ke Genting yang lalu adalah dengan rombongan anggota PPI-UTM, kini hanya kami sekeluarga saja. Bedanya lagi, kalau kemarin disediakan sarana transportasi oleh panitia, sekarang ini kami gunakan sarana transportasi umum.
******
Jum'at (27/6/08) jam 9.45 pagi kami berangkat menuju KL dengan Bus Ekspres Konsortium dari Taman Sri Putri, Johor. Empat jam kemudian kami sampai di Pudu Raya dan langsung check in di Hotel Pudu Raya. Setelah sejenak melepas lelah, kami keluar menikmati suasana di seputaran kota Kuala Lumpur.
Acara sepanjang siang hingga sore ini, diawali dengan lawatan ke Planetarium Negara di sekitar kawasan Tasik Perdana. Namun sayangnya ketika sampai di sana, waktu kunjungan sudah habis. Ternyata waktu kunjung di Planetarium Negara ini dibuka dari jam 09.30 hingga 16.00 saja. Ya..., untuk mengobati rasa kecewa, akhirnya kami hanya berkeliling lokasi sambil mengambil beberapa "jepretan" gambar di seputar kawasan Planetarium.
Planetarium Negara dan jadual waktu kunjung
Selanjutnya dengan menggunakan taxi, kami menuju Bangunan Sultan Abdul Samad. Bangunan antik dan bersejarah ini terletak di Jalan Tuanku Abdul Rahman, di tengah-tengah bandaraya Kuala Lumpur. Bangunan ini berhadapan dengan Dataran Merdeka, Perpustakaan Kuala Lumpur, Kelab Diraja Selangor dan berdekatan dengan Sungai Gombak. Yang menarik dari bangunan ini adalah arsitektur bangunannya. Nama bangunan ini diambil dari nama Sultan Selangor yang memerintah ketika itu.
Di depan bangunan antik ini terhampar lapangan bersejarah yang dinamakan Dataran Merdeka. Dataran ini adalah tempat rakyat Malaysia memproklamirkan kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957. Perayaan kemerdekaan Malaysia juga selalu dipusatkan di sini setiap tahunnya, dan di dataran historis ini pula terdapat tiang bendera setinggi 100 m yang disebut-sebut sebagai tiang bendera tertinggi di dunia.
Bangunan Sultan Abd. Samad, Dataran Merdeka, & Tiang Bendera bersejarah
Puas berfoto ria dan menikmati pemandangan di sekitar Dataran Merdeka ini, kami berjalan kaki menuju Central Market (Pasar Sentral) yang berjarak kurang lebih 10 menit saja. Di pasar sentral ini tersedia beraneka barang souvenir Malaysia. Di pasar ini, wisata belanja dapat juga diselingi dengan wisata kuliner sambil sekedar rehat melemaskan otot.
Setelah dirasa cukup, kami lanjutkan perjalanan dengan naik LRT-Putra dari Stasiun Pasar Seni menuju Masjid Jamek. Selanjutnya berganti LRT-Star menuju Plaza Rakyat di dekat Terminal Bus Pudu Raya. Sebetulnya jarak dari Central Market ke Pudu Raya relatif dekat dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki, namun karena si bungsu Irfani sudah kelelahan maka kami pilih naik LRT.
Salah satu sudut di Central Market dan Petaling Street
Malam harinya selepas Isya, acara di seputar KL ditutup dengan makan malam dan kunjungan ke Petaling Street di kawasan Chinatown. Jarak lokasi yang relatif dekat dengan Hotel tempat kami menginap, cukup ditempuh dengan berjalan kaki. Petaling street ini berada di tengah-tengah antara Central Market dan Pudu Raya pada ruas Jalan Tun Tan Cheng Lock.
Sebelum beranjak ke peraduan, kami berdiskusi kecil untuk merencanakan acara kunjungan ke Genting esok pagi. Mengingat sebulan lalu sudah menikmati beberapa permainan di Indoor Theme Park, maka untuk kunjungan esok kami sepakat langsung menuju Outdoor Theme Park saja. Malam itu pula, dengan estimasi waktu yang diperhitungkan, kami mencoba memilih beberapa wahana permainan outdoor dari brosur yang kami punya.
*****
Sabtu pagi, kami segera memesan tiket bus Pudu Raya-Genting dan tiket pulang KL-JB. Harga tiket yang dijual termasuk dengan tiket skyway. Tiket bus adalah sebesar RM 3.5 (dewasa) dan RM 1.8 (anak-anak) ditambah dengan tiket skyway sebesar RM 5 sekali jalan. Jika kita membeli tiket untuk pergi-pulang sekaligus maka harganya menjadi lebih murah lagi.
Setelah check-out dan menitipkan tas pakaian di Hotel, tepat pukul 09.30 kami berangkat menuju Genting. Perjalanan darat ini ditempuh dalam waktu satu jam. Sesampai di Gohtong terminal skyway, ternyata antrian untuk naik kereta gantung sudah lumayan panjang.
Puas bersabar mengikuti antrian, akhirnya kami berlima mendapat giliran untuk masuk gondola kereta gantung. Nasib baik, cuaca pagi ini sangat cerah, tak ada kabut yang menggantung menutupi pandangan. Sehingga kami bisa menikmati pemandangan hutan hujan yang terbentang di bawah kereta gantung.
Siap bergelantungan sepanjang 3.4 km di angkasa
Kurang lebih 20 menit setelah tergantung di angkasa, kamipun mendarat di stasiun Genting. Sesuai rencana yang kami tetapkan di Hotel semalam, kemudian kami bergegas ke Outdoor Theme Park dan menikmati beberapa wahana permainan di sana. Tapi ternyata waktu kunjungan selama lima jam di sana tak cukup untuk memenuhi rancangan yang dibuat sebelumnya. Seperti yang kami alami sebulan lalu, ternyata antrian pengunjung di setiap wahana selalu panjang mengular. Bahkan ketika Nuafi dan Faris mencoba masuk ke wahana Cyclone, terpaksa harus antri hampir satu jam.
Inilah sebagian gambar yang sempat kami ambil di sana.
Gambar-gambar lainnya ada di Galeri Keluarga Faiq.
Tepat pukul 16.00 kami akhiri kunjungan di Genting ini dan segera menuju stasiun skyway untuk kembali meluncur ke Gohtong. Pukul 16.55 bus yang akan membawa kami kembali ke Pudu Raya sudah siap sedia. Lima menit kemudian kamipun meluncur menuju Pudu Raya, Kuala Lumpur.
oooOOOooo
|